Ada beberapa makhluk yang memiliki toleransi tertentu untuk suhu di bawah nol, tapi tidak ada yang semenakjubkan Katak Kayu Alaska (Alaska Wood Frog). Amfibi kecil ini bisa bertahan hidup meskipun tubuhnya hampir sepenuhnya beku selama musim dingin, dan secara ajaib hidup kembali segera setelah musim semi tiba!
Ia mampu bertahan hidup di saat musim dingin dengan suhu ekstrim di bawah nol derajat celcius. Hebatnya, cara ia bertahan di bawah suhu yang mencapai titik beku itu justru dengan membekukan dirinya. Bahkan hingga detak jantungnya berhenti.
Katak Kayu Alaska (Alaskan Wood Frog)
Belum ditemukan hewan lain yang memiliki kemampuan bertahan di musim dingin sekuat katak jenis ini. Dikutip dari Oddity Central, selama musim dingin katak tersebut berhibernasi dengan membiarkan lebih dari 60 persen bagian tubuhnya membeku.Bahkan paru-parunya berhenti bekerja dan ia berhenti pula bernafas. Kemudian jantungnya berhenti berdetak. Aktifitas metabolisme dalam tubuhnya juga ikut berhenti. Namun ajaibnya, setelah tiba musim semi katak tersebut dapat segera hidup kembali.
Kok Bisa Dia Padahal Udah Membeku Tapi dia Tidak Mati ?
Cara kodok kayu menghindari beku adalah dengan menggunakan apa yang disebut dengan cryoprotecants, larutan yang menurunkan temperatur membeku dari jaringan tubuh hewan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah glukosa (gula darah) dan urea. Keduanya diketahui terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi pada kodok yang tinggal di Alaska dibanding mereka yang tinggal lebih ke selatan.
Meningkatnya level cryoprotectant membantu sel kodok untuk bertahan. Di sebagian hewan, paparan jangka panjang terhadap temperatur di bawah nol bisa menyebabkan penyusutan sel, sebuah proses pembentukan es di jaringan tubuh hewan, menarik air dari sel tubuh dan menghisapnya menjadi kering hingga pada akhirnya membunuh sel yang bersangkutan. Tetapi cryoprotectant mampu membantu sel menghadang penyusutan tersebut. Larutan itu cenderung menekan titik beku jaringan tubuh.
Katak Kayu Alaska membatasi jumlah es yang bisa terbentuk di bagian manapun dari tubuh. Semakin banyak larutan cryoprotective yang bisa diakumulasikan, semakin sedikit pula es akan terbentuk, dan akhirnya semakin berkurang pula tekanan terhadap sel dan jaringan tubuh. Seorang Ilmuan bernama Costanzo dan timnya juga mendeteksi adanya larutan misterius di kodok pohon utara yang tidak dimiliki oleh spesies yang sama yang tinggal di Ohio dan akan melakukan studi lebih lanjut untuk memastikannya.
Ia mampu bertahan hidup di saat musim dingin dengan suhu ekstrim di bawah nol derajat celcius. Hebatnya, cara ia bertahan di bawah suhu yang mencapai titik beku itu justru dengan membekukan dirinya. Bahkan hingga detak jantungnya berhenti.
Katak Kayu Alaska (Alaskan Wood Frog)
Belum ditemukan hewan lain yang memiliki kemampuan bertahan di musim dingin sekuat katak jenis ini. Dikutip dari Oddity Central, selama musim dingin katak tersebut berhibernasi dengan membiarkan lebih dari 60 persen bagian tubuhnya membeku.Bahkan paru-parunya berhenti bekerja dan ia berhenti pula bernafas. Kemudian jantungnya berhenti berdetak. Aktifitas metabolisme dalam tubuhnya juga ikut berhenti. Namun ajaibnya, setelah tiba musim semi katak tersebut dapat segera hidup kembali.
Kok Bisa Dia Padahal Udah Membeku Tapi dia Tidak Mati ?
Cara kodok kayu menghindari beku adalah dengan menggunakan apa yang disebut dengan cryoprotecants, larutan yang menurunkan temperatur membeku dari jaringan tubuh hewan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah glukosa (gula darah) dan urea. Keduanya diketahui terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi pada kodok yang tinggal di Alaska dibanding mereka yang tinggal lebih ke selatan.
Meningkatnya level cryoprotectant membantu sel kodok untuk bertahan. Di sebagian hewan, paparan jangka panjang terhadap temperatur di bawah nol bisa menyebabkan penyusutan sel, sebuah proses pembentukan es di jaringan tubuh hewan, menarik air dari sel tubuh dan menghisapnya menjadi kering hingga pada akhirnya membunuh sel yang bersangkutan. Tetapi cryoprotectant mampu membantu sel menghadang penyusutan tersebut. Larutan itu cenderung menekan titik beku jaringan tubuh.
Katak Kayu Alaska membatasi jumlah es yang bisa terbentuk di bagian manapun dari tubuh. Semakin banyak larutan cryoprotective yang bisa diakumulasikan, semakin sedikit pula es akan terbentuk, dan akhirnya semakin berkurang pula tekanan terhadap sel dan jaringan tubuh. Seorang Ilmuan bernama Costanzo dan timnya juga mendeteksi adanya larutan misterius di kodok pohon utara yang tidak dimiliki oleh spesies yang sama yang tinggal di Ohio dan akan melakukan studi lebih lanjut untuk memastikannya.
Komentar Anda