Restoran tradisional ini merupakan rumah sake yang mempekerjakan karyawan monyet yang bernama Yat-chan dan Fuku-chan. Yat-chan berpindah dari satu meja ke meja lain untuk menyerahkan minuman yang dipesan pelanggan. Sedangkan Fuku-chan memberikan pelanggan sebuah handuk hangat dan membantu membersihkan tangan mereka sebelum memesan minuman yang merupakan sebuah kebiasaan di Jepang.
Jika biasanya pelayan diberikan tip berupa uang tunai, tapi kedua monyet ini diberikan kacang sebagai imbalan. Tak hanya itu, kedua monyet dipasangkan topeng manusia dan mengenakan pakaian pelayan agar tampilannya lebih mirip dengan pelayan sungguhkan.
Yat-chan dan Fuku-chan adalah hewan peliharaan pemilik restoran, Kaoru Otsuka. Awal mulanya, Yat-chan memperhatikan Kaoru selama ia bekerja dan mulai meniru apa yang Kaoru lakukan. “Ini semua dimulai ketika saya memberinya handuk hangat dan dia membawanyake pelanggan,” ucap Kaoru. Pelanggan juga mengatakan Yat-chan memiliki kemampuan memahami pemesanan dengan baik. “Kami pesan lagi bir,” kata seorang pelanggan, “dan dia langsung membawakan kami beberapa botol bir. Sangat menakjubkan bahwa dia mengerti bahasa manusia.”
“Monyet adalah pelayan yang lebih baik dari pada beberapa manusia,” kata Takayoshi Soeno, salah satu pengujung restoran. Seperti dilansir Okezone dari Oddyticentral, Jumat (12/9/2014) Yat chan dan Fuku chan mulanya adalah hewan peliharaan pemilik restoran dan kemudian kedua monyet ini dipekerjakan sebagai pelayan. Namun, Undang-undang pemilikan hewan hanya mengizinkan monyet bekerja di restoran selama dua jam sehari. Tapi pemilik restoran Otsuka berencana untuk menambah satu monyet lagi di restorannya. http://uniqpost.com
Komentar Anda